Tinjauan Jaringan PON

May 04, 2021

Tinggalkan pesan

PON kini telah menjadi teknologi jaringan yang populer di seluruh dunia. Ini pertama kali muncul pada tahun 1995. International Telecommunication Union (ITU) membakukan dua generasi awal PON - APON dan BPON. Dan kemajuan jaringan PON tidak pernah berhenti. Hingga saat ini standar PON NG-PON2 telah dikedepankan pada tahun 2015. Dengan semakin matangnya PON, masyarakat semakin mudah mengakses jaringan saat ini. Tapi apa sebenarnya arti PON? Bagaimana komposisi jaringan PON? Bagian berikut ini akan memberi Anda jawabannya.

PON yang juga dikenal dengan jaringan optik pasif merupakan teknologi telekomunikasi yang mengimplementasikan arsitektur point-to-multipoint (P2MP). Pemisah serat optik tak berdaya digunakan untuk memungkinkan satu serat optik melayani banyak titik akhir seperti pelanggan alih-alih menyediakan serat individual antara kantor pusat (hub) dan pelanggan. Menurut penghentian PON yang berbeda, sistem jaringan dapat dibagi menjadi fiber-to-the-home (FTTH), fiber-to-the-curb (FTTC), fiber-to-the-curb (FTTB), dll. Untuk lebih spesifik, PON terdiri dari terminal jalur optik (OLT) di hub penyedia layanan dan sejumlah unit jaringan optik (ONU) atau terminal jaringan optik (ONT) di dekat pengguna akhir. Dan "pasif" hanya digunakan untuk menjelaskan bahwa tidak ada persyaratan daya atau komponen elektronik aktif yang disertakan untuk mentransmisikan sinyal dalam sistem.

PON network

Jenis Jaringan PON

Berikut beberapa jenis PON yang telah digunakan selama bertahun-tahun:

1) APON

Nama lengkapnya adalah jaringan optik pasif mode transfer asinkron (ATM). Sebagai sistem PON asli, APON menggunakan teknologi ATM untuk mentransfer data dalam paket atau sel dengan ukuran tetap. Dalam APON, transmisi hilir adalah aliran ATM kontinu dengan kecepatan bit 155 Mbps atau 622 Mbps. Transmisi upstream dalam bentuk semburan sel ATM pada 155 Mbps.

2) BPON

BPON, juga dikenal sebagai PON broadband, adalah versi peningkatan dari APON. Ini mengadopsi multiplexing divisi panjang gelombang (WDM) untuk transmisi hilir dengan tingkat transmisi hingga 622 Mbps. Ini juga menyediakan beberapa layanan broadband seperti ATM, akses Ethernet dan distribusi video. Hari ini, BPON lebih populer daripada APON.

3) EPON

EPON atau Ethernet PON menggunakan paket Ethernet, bukan sel ATM. Tingkat upstream dan downstream EPON dapat mencapai hingga 10 Gbps. Sekarang banyak diterapkan pada arsitektur FTTP atau FTTH untuk melayani banyak pengguna. Dengan keunggulan skalabilitas, kesederhanaan, kemudahan multicast, dan kemampuan menyediakan akses layanan penuh, banyak wilayah Asia mengadopsi EPON untuk jaringan mereka.

4) GPON

Gigabit PON adalah pengembangan dari BPON. Ini mendukung berbagai tingkat transmisi dengan protokol yang sama. Kecepatan data maksimum untuk downstream adalah 2.5 Gbps dan upstream adalah 1.25 Gbps. Ini juga banyak digunakan untuk jaringan FTTH. Tetapi dibandingkan dengan EPON, ukuran burst dan overhead lapisan fisiknya lebih kecil.

Keuntungan PON

  • Biaya rendah, perawatan sederhana, ekstensibilitas fleksibel, dan mudah ditingkatkan. Dan tidak perlu tenaga selama transmisi menghemat banyak untuk manajemen jangka panjang.

  • Menggunakan jaringan media murni menghindari gangguan petir dan elektromagnetisme. Dengan demikian jaringan PON cocok untuk area dengan kondisi yang sulit.

  • Rendahnya hunian sumber daya kantor pusat, investasi awal yang rendah, dan tingkat pengembalian yang tinggi.

  • Sebagai jaringan P2MP, PON mampu menyediakan berbagai macam layanan kepada banyak pengguna.

Kesimpulan

Jaringan PON pasti merupakan solusi efektif untuk banyak pengguna jaringan. EPON dan GPON adalah sistem PON yang paling umum digunakan saat ini. Karena orang-orang mencari penyediaan bandwidth yang lebih tinggi, kemampuan transmisi akan sangat ditingkatkan dalam waktu dekat.